Masker Wajah yang Nyaman: Pilih Bahan dan Bentuk agar Kulit Tetap Sehat

Pemakaian masker setiap hari selama berjam-jam menciptakan lingkungan lembap dan gesekan konstan—kondisi ideal bagi iritasi, jerawat mekanis (maskne), dan dermatitis. Kunci utama adalah memilih masker yang “bernapas” dan minim gesekan. Masker bedah medis 3 lapis dengan lapisan dalam melt-blown hypoallergenic terbukti mengurangi kelembapan relatif di bawah masker hingga 25% dibanding masker kain tebal, menurut studi di Journal of the American Academy of Dermatology (2021). Sementara masker kain katun organik 200 thread count memberikan kenyamanan lebih baik daripada polyester, yang bisa menyebabkan mikro-abrasi pada kulit sensitif.

Panduan memilih masker anti-iritasi:

  1. Bahan luar & dalam
    • Luar: katun atau polypropylene non-woven (tahan cipratan).
    • Dalam: katun lembut atau bamboo rayon (serap keringat tanpa lengket).
    • Hindari: nilon, spandex, atau masker dengan pewarna tekstil berlebih.
  2. Desain ergonomis
    • Nose wire aluminium dilapisi plastik—mencegah celah di hidung.
    • Tali elastis adjustable atau ikat kepala (bukan telinga panjang).
    • Ukuran pas: jarak hidung-dagu 12–14 cm untuk dewasa, tidak kendur.
  3. Perawatan masker
    • Cuci masker kain: deterjen hypoallergenic + air 60°C, jemur sinar matahari langsung.
    • Ganti masker medis: setiap 4 jam atau saat basah/berbau.
    • Simpan cadangan di ziplock bersih, bukan saku celana.

Jadwal rotasi masker contoh (untuk 8 jam kerja):

JamMaskerCatatan
07.00–11.00Masker kain katunCuci malam sebelumnya
11.00–15.00Masker medis baruBuang setelah pakai
15.00–17.00Masker kain cadanganGanti jika lembap

Dengan rotasi ini, kulit wajah tetap kering, gesekan minimal, dan risiko maskne turun drastis. Mulai hari ini, periksa koleksi masker Anda—buang yang kasar, ganti dengan yang ramah kulit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *